Monday, September 17, 2012

Amankah Bila Yogurt Dipanaskan


Yogurt dan minuman probiotik lain sering dikombinasikan dengan bahan lain sebagai campuran untuk memasak. Tapi banyak orang khawatir kandungan bakteri baiknya rusak kalau dipanaskan. Bagaimana biar tidak terlalu banyak yang rusak?

Sedikit variasi pengolahan kadang memang diperlukan dalam menyajikan minuman probiotik supaya rasanya tidak membosankan. Namun menurut Jimmy Hariantono, PhD, mengolah probiotik tidak selalu harus dengan dipanaskan supaya manfaatnya bagi tubuh tetap terjaga. Jimmy mencontohkan, sebuah restoran di Jakarta menyajikan minuman probiotik dengan cara di-mix atau dijus dengan buah-buahan misalnya pisang atau apel. Cara ini menurutnya bagus, tidak mengurangi kandungan bakteri baik yang dibutuhkan oleh sistem pencernaan.

Di dalam tubuh, probiotik atau bakteri baik membantu sistem pencernaan untuk menjaga keseimbangan mikroorganisme. Dikatakan oleh jimmy, manusia memiliki tak kurang dari 100 triliun mikroorganisme di dalam usus yang terdiri dari mikroorganisme baik maupun jahat. Agar bisa hidup di saluran pencernaan, probiotik membutuhkan makanan yang disebut dengan prebiotik. Bagi manusia, prebiotik yang merupakan serat kompleks tidak dicerna namun bisa diurai dan dimakan oleh mikroorganisme probiotik agar jumlahnya tetap bisa mengimbangi mikroorganisme jahat.

5 Gaya Hidup yang Bisa Memperpendek Umur

Seperti yang dirangkum dari berbagai sumber, lima gaya hidup yang dapat memperpendek umur antara lain:

1. Suka Begadang

Warga kota seringkali menghabiskan waktunya di siang hari untuk bekerja. Di malam hari, bukannya beristirahat, banyak orang di perkotaan yang justru nongkrong di kafe-kafe atau ke tempat hiburan sampai larut malam.

Begadang bukan hal yang buruk bagi kesehatan. Yang berisiko adalah apabila sampai kekurangan tidur dan mengganggu jam biologis. Berbagai penelitian menemukan bahwa kurang tidur dapat meningkatkan risiko serangan jantung, stroke hingga kanker.

2. Mudah Stress

Macet, polusi, cuaca panas ditambah tekanan pekerjaan membuat warga kota lebih rentan stres. Pada tahap tertentu, stres dapat berakibat baik sebab memicu orang untuk berupaya keras. Namun stres yang tak dikelola dengan baik justru bahaya bagi kesehatan. Stres diketahui dapat memicu depresi dan gangguan mental jika tidak ditangani dengan baik. Bahkan sebuah penelitian terbaru menemukan stres dapat mengubah struktur DNA seseorang dan diturunkan kepada anak-anaknya.

3. Naik Kendaraan Ugal-ugalan

Kehidupan kota memang menawarkan jaminan finansial yang lebih baik. Banyak pekerjaan dan uang yang bisa diperoleh di kota. Akibatnya, makin banyak orang berlomba-lomba membeli kendaraan untuk menunjang mobilitasnya.

Sudah tak terhitung berapa banyak jumlah kematian dan kerugian akibat kecelakaan lalu lintas. Kebanyakan kasus tersebut disebabkan oleh human error, bisa karena lalai saat mengemudi, atau mengemudi ugal-ugalan.

4. Malas Berolahraga

Lengkapnya infrastruktur dan fasilitas di kota memang mempermudah aktifitas. Namun karena merasa saking mudahnya, orang jadi sedikit bergerak dan malas berolahraga. Apalagi sebagian pekerjaan di kota mengharuskan duduk sepanjang hari di kantor. Ada banyak jenis penyakit yang bisa diperangi dengan berolahraga, mulai dari diabetes, penyakit jantung, stroke, asma hingga kanker. Olahraga juga dapat memperkuat otot-otot, meningkatkan keseimbangan fisik dan meningkatkan stamina.

5. Suka Makan Junk Food

Sebagian besar penyakit yang diderita manusia disebabkan oleh asupan makanan sehari-hari. Makanan yang masuk dalam tubuh akan diolah lewat proses metabolisme tubuh. Beberapa residu atau sisa makanan ada yang ditimbun atau menumpuk dalam tubuh.

Monday, September 3, 2012

Anoreksia Nervosa yang Mengerikan



Pada saat tumbuh menjadi seorang remaja, kita akan tahu bagaimana tamilan tubuh ideal yang indah untuk dipandang. Pada masa inilah kita akan menyadari bahwa tubuh kita masuk dalam kategori kegemukan atau berlebihan bobot. Keadaan yang tidak semestinya membuat kita berfikir untuk merubahnya dengan cara sesuai yang terlintas di khayalan kita. 

Anoreksia nervosa adalah suatu kelainan yang ditandai dengan perubahan gambaran tubuh, ketakutan yang luar biasa akan kegemukan, penolakan untuk mempertahankan berat badan yang normal dan hilangnya siklus mentruasi (pada wanita). Penderita yang umumnya terjadi pada remaja putri biasanya mengalami gangguan makan, berupa aktifitas untuk menguruskan badan dengan melakukan pembatasan makan secara sengaja melalui control yang ketat.

Pada anoreksia nervosa terjadi hilangnya nafsu makan atau terganggunya pusat nafsu makan. Hal tersebut disebabkan oleh konsep yang terputar balik mengenai konsep penampilan tubuh, sehingga penderita mempunyai rasa takut yang berlebihan terhadap kegemukan. Penderita anoreksia nervosa sadar mereka lapar namun takut untuk memenuhi kebutuhan makan mereka, karena bisa berakibat meningkatnya berat badan. Berbeda dengan korban kelaparan, penderita anoreksia nervosa mampu menjaga kekuatan dan kegiatan sehari-hari mendekati normal. Tidak merasa lapar dan tidak cemas terhadap kondisinya.

Penderita anorekasia nervosa dapat menurunkan berat badannya antara 25 – 50 % dari berat badan sebenarnya. Dampak fisik yang umumnya terjadi penderita adalah kehilangan selera makan, hingga tidak mau mengkonsumsi apapun, lemah tidak bertenaga, sulit berkonsentrasi dan terjadi gangguan mentruasi. Namun dampak psikis juga terpengaruhi, seperti mempunyai perasaan tidak berharga, sensitiv mudah tersinggung atau marah, mudah merasa bersalah, kehilangan minat untuk berinteraksi dengan orang lain, tidak percaya diri, cenderung berbohong untuk menutupi perilaku makannya, minta perhatian orang lain, dan depresi.




Sumber: PikachuZombii via Youtube

Penderita menemukan dukungan untuk tindakan mereka dalam masyarakat yang menekankan kekurusan dan latihan. Tidak berkumpul dengan keluarga adalah spesifik pada anoreksia nervosa.  Pasien dengan anoreksia nervosa kemungkinan memiliki riwayat keluarga depresi, ketergantungan alcohol, atau suatu gangguan makan, walaupun tidak semua berlatar belakang demikian.

Tanda Anoreksia nervosa:


  1. Menyamarkan kekurusan mereka dengan baju dan make-up.
  2. Kulit kering dan kering, rambut halus, dan alopesia ringan.
  3. Subtype bulimia berat, seperti kehilangan enamel gigi karena asam lambung, ketika penderita muntah. Bahkan terdapat scar pada dorsum akibat jari-jari yang dimasukan ke mulut untuk memaksakan muntah.
  4. Kelainan neurology (seperti seizure dan neuropaty) dan anemia yang berhubungan dengan kekurangan gizi dan kelaparan.

Dapat disimpulkan anoreksia nervosa adalah suatu bentuk ketakutan yang kuat mengalami kenaikan berat badan atau menolak untuk mempertahankan berat badan pada atau diatas berat badan normal minimal menurut usia dan tinggi badan, dan mengalami gangguan dalam cara memandang berat atau bentuk badannya sendiri. Sehingga menimbulkan bermacam komplikasi yang serius bahkan dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu penderita anoreksi nervosa membutuhkan pengobatan medis dan psikis yang menyeluruh, yaitu perawatan di rumah sakit jika diperlukan, terapi individual serta keluarga.