Pada saat tumbuh menjadi seorang remaja, kita akan tahu bagaimana tamilan tubuh ideal yang indah untuk dipandang. Pada masa inilah kita akan menyadari bahwa tubuh kita masuk dalam kategori kegemukan atau berlebihan bobot. Keadaan yang tidak semestinya membuat kita berfikir untuk merubahnya dengan cara sesuai yang terlintas di khayalan kita.
Anoreksia nervosa adalah suatu kelainan yang ditandai dengan
perubahan gambaran tubuh, ketakutan yang luar biasa akan kegemukan, penolakan
untuk mempertahankan berat badan yang normal dan hilangnya siklus mentruasi
(pada wanita). Penderita yang umumnya terjadi pada remaja putri biasanya
mengalami gangguan makan, berupa aktifitas untuk menguruskan badan dengan
melakukan pembatasan makan secara sengaja melalui control yang ketat.
Pada anoreksia nervosa terjadi hilangnya nafsu makan atau
terganggunya pusat nafsu makan. Hal tersebut disebabkan oleh konsep yang
terputar balik mengenai konsep penampilan tubuh, sehingga penderita mempunyai
rasa takut yang berlebihan terhadap kegemukan. Penderita anoreksia nervosa
sadar mereka lapar namun takut untuk memenuhi kebutuhan makan mereka, karena
bisa berakibat meningkatnya berat badan. Berbeda dengan korban kelaparan,
penderita anoreksia nervosa mampu menjaga kekuatan dan kegiatan sehari-hari
mendekati normal. Tidak merasa lapar dan tidak cemas terhadap kondisinya.
Penderita anorekasia nervosa dapat menurunkan berat badannya
antara 25 – 50 % dari berat badan sebenarnya. Dampak fisik yang umumnya terjadi
penderita adalah kehilangan selera makan, hingga tidak mau mengkonsumsi apapun,
lemah tidak bertenaga, sulit berkonsentrasi dan terjadi gangguan mentruasi.
Namun dampak psikis juga terpengaruhi, seperti mempunyai perasaan tidak
berharga, sensitiv mudah tersinggung atau marah, mudah merasa bersalah,
kehilangan minat untuk berinteraksi dengan orang lain, tidak percaya diri,
cenderung berbohong untuk menutupi perilaku makannya, minta perhatian orang
lain, dan depresi.
Sumber: PikachuZombii via Youtube
Penderita menemukan dukungan untuk tindakan mereka dalam
masyarakat yang menekankan kekurusan dan latihan. Tidak berkumpul dengan
keluarga adalah spesifik pada anoreksia nervosa. Pasien dengan anoreksia nervosa kemungkinan
memiliki riwayat keluarga depresi, ketergantungan alcohol, atau suatu gangguan
makan, walaupun tidak semua berlatar belakang demikian.
Tanda Anoreksia
nervosa:
- Menyamarkan kekurusan mereka dengan baju dan make-up.
- Kulit kering dan kering, rambut halus, dan alopesia ringan.
- Subtype bulimia berat, seperti kehilangan enamel gigi karena asam lambung, ketika penderita muntah. Bahkan terdapat scar pada dorsum akibat jari-jari yang dimasukan ke mulut untuk memaksakan muntah.
- Kelainan neurology (seperti seizure dan neuropaty) dan anemia yang berhubungan dengan kekurangan gizi dan kelaparan.
Dapat disimpulkan
anoreksia
nervosa adalah suatu bentuk ketakutan yang kuat mengalami kenaikan
berat badan atau menolak untuk mempertahankan berat badan pada atau diatas
berat badan normal minimal menurut usia dan tinggi badan, dan mengalami
gangguan dalam cara memandang berat atau bentuk badannya sendiri. Sehingga
menimbulkan bermacam komplikasi yang serius bahkan dapat menyebabkan kematian.
Oleh karena itu penderita anoreksi nervosa membutuhkan pengobatan medis dan
psikis yang menyeluruh, yaitu perawatan di rumah sakit jika diperlukan, terapi
individual serta keluarga.
No comments:
Post a Comment