Thursday, October 25, 2012

Bagaimana Bila Anak Terbiasa Menghisap Ibu Jari


 Anak tidak bisa terus menerus membiasakan diri mengisap ibu jarinya sampai dewasa umurnya. Terlebih setelah mulai masuk sekolah. Caranya bukan dengan paksaan, kekerasan, apalagi menjatuhkan hukuman. Bagaimana?

Dapat diupayakan dengan membuat anak merasa tidak enak lagi dengan kebiasaan mengisap jempol tangannya. Misal, dengan mengoleskan zat pahit di jempol tangan yang biasa diisapnya. Kebiasaan di Indonesia memakai brotowali (herbal untuk jamu yang sangat pahit).

Dari pengakuan banyak ibu yang melakukan cara begini, biasanya membuahkan hasil. Dengan bertambahnya usia, anak sudah semakin bertambah matang jiwanya. Dari bersosialisasi di sekolah, anak juga belajar, bahwa teman-temannya tidak melakukan seperti yang ia sendiri membiasakannya. Dengan cara tersebut perkembangan kejiwaan anak tidak tercederai, namun menemukan solusi.

Jika kebiasaan menghisap ibu jari berlanjut hingga di atas usia 5 tahun dan cukup intensif, dapat menyebabkan gigi seri atas dan bawah tidak berkembang seperti semestinya. Gigi bagian atas dapat terdorong melampaui batas tumbuhnya dan membuat si kecil menjadi tonggos.

Menghisap ibu jari biasanya dilakukan jika anak tengah bosan atau tak ada yang bisa dilakukan, juga saat tangannya “bebas”, tak menggenggam apapun. Jika buah hati Anda mulai menunjukkan tanda-tanda akan kembali mengemut ibu jarinya, segera alihkan perhatiannya dengan memberinya mainan yang dapat digenggam atau genggam kedua tangannya.

Sumber

No comments:

Post a Comment